IDENTITAS NASIONAL
NAMA : DJELITA PRAWESTI BUMI
N0 : 11
KELAS : 1 - 6
PRODI : D I KEPABEANAN DAN CUKAI
A.
Apa itu identitas nasional?
• Identitas berarti ciri-ciri, sifat-sifat khas
yang melekat pada suatu hal sehingga menunjukkan suatu keunikkannya serta
membedakannya dengan hal-hal lain
• Nasional berasal dari kata nasion yang memiliki arti bangsa, menunjukkan kesatuan komunitas sosio-kultural tertentu yang memiliki semangat, cita-cita, tujuan serta ideologi bersama.
• Nasional berasal dari kata nasion yang memiliki arti bangsa, menunjukkan kesatuan komunitas sosio-kultural tertentu yang memiliki semangat, cita-cita, tujuan serta ideologi bersama.
Jadi,
Identitas Nasional Indonesia adalah ciri-ciri atau sifat-sifat khas bangsa
Indonesia yang membedakannya dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, bangsa, agama dan pulau-pulau yang dipisahkan oleh lautan. Oleh karena itu, nilai-nilai yang dianut masyarakatnyapun berbeda-beda. Nilai-nilai tersebut kemudian disatupadukan dan diselaraskan dalam Pancasila. Nilai-nilai ini penting karena merekalah yang mempengaruhi identitas bangsa. Oleh karena itu nasionalisme dan integrasi nasional sangat penting untuk ditekankan pada diri setiap warga Indonesia agar bangsa Indonesia tidak kehilangan Identitas.
Diletakkan dalam konteks Indonesia, maka Identitas Nasional itu merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang sudah tumbuh dan berkembang sebelum masuknya agama-agama besar di bumi nusantara ini dalam berbagai aspek kehidupan dari ratusan suku yang kemudian dihimpun dalam satu kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan Nasional dengan acuan Pancasila dan roh Bhinneka Tunggal Ika sebagai dasar dan arah pengembangannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dengan perkataan lain, dapat dikatakan bahwa hakikat Identitas Nasional kita sebagai bangsa di dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara adalah Pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam berbagai penataan kehidupan kita dalam arti luas, misalnya dalam Pembukaan beserta UUD kita, sistem pemerintahan yang diterapkan, nilai-nilai etik, moral, tradisi, bahasa, mitos, ideologi, dan lain sebagainya yang secara normatif diterapkan di dalam pergaulan, baik dalam tataran nasional maupun internasional.
Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, bangsa, agama dan pulau-pulau yang dipisahkan oleh lautan. Oleh karena itu, nilai-nilai yang dianut masyarakatnyapun berbeda-beda. Nilai-nilai tersebut kemudian disatupadukan dan diselaraskan dalam Pancasila. Nilai-nilai ini penting karena merekalah yang mempengaruhi identitas bangsa. Oleh karena itu nasionalisme dan integrasi nasional sangat penting untuk ditekankan pada diri setiap warga Indonesia agar bangsa Indonesia tidak kehilangan Identitas.
Diletakkan dalam konteks Indonesia, maka Identitas Nasional itu merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang sudah tumbuh dan berkembang sebelum masuknya agama-agama besar di bumi nusantara ini dalam berbagai aspek kehidupan dari ratusan suku yang kemudian dihimpun dalam satu kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan Nasional dengan acuan Pancasila dan roh Bhinneka Tunggal Ika sebagai dasar dan arah pengembangannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dengan perkataan lain, dapat dikatakan bahwa hakikat Identitas Nasional kita sebagai bangsa di dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara adalah Pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam berbagai penataan kehidupan kita dalam arti luas, misalnya dalam Pembukaan beserta UUD kita, sistem pemerintahan yang diterapkan, nilai-nilai etik, moral, tradisi, bahasa, mitos, ideologi, dan lain sebagainya yang secara normatif diterapkan di dalam pergaulan, baik dalam tataran nasional maupun internasional.
Menurut Smith (1991) terdapat tiga fungsi dari
Identitas Nasional, yaitu:
- Identitas Nasional memberikan jawaban yang memuaskan terhadap rasa takut akan kehilangan identitas melalui identifikasi terhadap bangsa.
- Identitas Nasional menawarkan pembaharuan pribadi dan martabat bagi individu dengan menjadi bagian dari keluarga besar suatu bangsa
- Identitas Nasional memungkinkan adanya realisasi dari perasaan persaudaraan, terutama melalui simbol-simbol dan upacara.
B.
Keterkaitan
antara Identitas Nasional dengan Globalisasi
Globalisasi adalah proses
integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk,
pemikiran dan aspek kebudayaan lainnya. Adanya era globalisasi dapat
berpengaruh terhadap nila-nilai budaya bangsa indonesia. Era globalisasi
tersebut datang dan menggeser nilai-nilai yang telah ada. Nilai-nilai tersebut
bersifat positif dan negatif. Ini semua merupakan ancaman, tantangan dan
sekaligus peluang bagi bangsa indonesia untuk berkreasi dan berinovasi disegala
aspek kehidupan.
Di era
globalisasi pergaulan antar bangsa semakin ketat. Batas negara dan batas
wilayah tidak menjadi penghalang. Didalam pergaulan antarbangsa yang semakin
kental itu akan terjadi proses akulturasi, saling meniru dan memengaruhi antara
budaya masing-masing. Sehungga pada proses akulturasi tersebut dapat
melunturkan tata nilai yang merupakan jati diri bangsa indonesia. Lunturnya
tata nilai tersebut biasanya ditandai oleh dua faktor berikut:
1.
Semakin menonjolnya sikap individualistis. Hal ini bertentangan dengan asas
gotong royong.
2.
Semakin menonjolnya sikap materialistis yang berarti harkat dan martabat
manusia hanya diukur dari hasil atau keberhasilan seseorang dalam memperoleh
kekayaan. Hal ini bisa berakibat bagaimana cara memperolehnya menjadi tidak
dipersoalkan lagi. Bila hal ini terjadi, berarti etika dan moral telah
dikesampingkan.
Pengaruh negatif akibat proses
akulturasi dapat merongrong nilai-nilai yang telah ada didalam masyarakat kita.
Untuk membendung arus globalisasi yang sangat deras itu, kita harus berupaya
menciptakan suatu kondisi agar ketahanan nasional dapat terjaga dengan cara
membangun sebuah konsep nasionalisme kebangsaan yang mengarah kepada konsep
Identitas Nasional.
C.
Upaya untuk Mempertahankan
Identitas Nasional di Era Globalisasi
Dalam arus
globalisasi ada begitu banyak tantangan yan dihadapi oleh berbagai Negara, maka
begitu banyak pula tuntutan untuk menyesuaikan diri terhadap kondisi tersebut.
Termasuk juga tantangan dalam mempertahankan jati diri bangsa. Untuk menghadapi
hal ini perlu adanya strategi untuk mempertahankan identitas nasional yang
termasuk jati diri bangsa diantaranya dengan mengembangkan nasionalisme, pendidikan, budaya dan bela Negara.
1. Mengembangkan nasionalisme
Nasionalisme telah menjadi pemicu kebangkitan kembali dari budaya yang telah
memberi identitas sebagai anggota dari masyarakat bangsa- bangsa. Secara umum,
nasionalisme dipahami sebagai kecintaan terhadap tanah air, termasuk segala
aspek yang terdapat didalamnya. Dari pengertian tersebut ada beberapa sikap
yang bisa mencerminkan sikap nasionalisme, yaitu :
a. Menggunakan barang – barang hasil bangsa sendiri, karena
bisa menumbuhkan rasa cinta dan bangga dengan hasil tangan kreatif penduduknya.
b. Menghargai perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan bangsa
ini, bertujuan untuk membangkitkan jiwa nasionalisme.
c. Berprestasi dalam semua bidang bertujuan untuk menambahkan
rasa bangga dan sikap rela berkorban.
Tiga aspek dalam konteks nasionalisme adalah :
a. Politik
b. Sosial ekonomi
c. Budaya
2. Pendidikan
Pendidikan nasionalisme mempunyai peran yang besar didalam pembentukan jati
diri bangsa Indonesia. Salah satu kenyataan bangasa Indonesia adalah memiliki
kekayaan budaya beraneka ragam dengan jumlah suku bangsa yang ratusan dengan
budaya masing – masing merupakan kekayaan yang sangat berharga dalam dalam
pembentukan bangsa Indonesia yang multicultural. Didalam upaya pembentukan dan
mempertahankan jati diri bangsa, peran pendidikan sangat efektif untuk
menimbulkan rasa memiliki dan keinginan untuk mengembangkan kekayan nasional
dari masing – masing budaya lokal.
3. Pelestarian budaya
Budaya merupaka salah satu penentu jati diri bangsa, budaya adalah hasil
karya cipta manusia yang dihasilkan dan telah dipakai sebgai bagian dari tata
kehidupan sehari –hari.
Suatu budaya yang dipakai dan diterapkan dalam kehidupan akan mempengaruhi
pembentukan pola kehidupan masyarakat, seperti rajin bekerja. Namun pada
kenyataannya budaya Indonesia sekarang ini mulai menghilang karena pengaruh
budaya asing yang masuk ke Indonesia.
Ada dua hal untuk membangunkan jati diri dan budaya bangsa :
a. Merevatalisasi kedaulatan politik, ekonomi dan budaya
agar berada pada jalur yang benar dan sesuai dengan hakikat bangsa yang merdeka
sehingga bangsa kita mampu mandiri dan bermartabat.
b. Mendorong political will penyelenggaraan Negara, baik
legislatif maupun eksekutif untuk membangun dan menjabarkan kembali nilai –
nilai dan semangat kebangsaan disetiap hati nurani rakyat.
4. Bela Negara
Bela Negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga Negara, hal demikian
membuktikan bahwa bela Negara juga menjadi suatu
aturan agar setiap warga Negara harus melakukan tindakan bela Negara demi
ketahanan dan eksitensi sebuah Negara.
Komentar
Posting Komentar